Laporan Praktikum Moluska

Moluska

Molluscs

Dessy Ika Hardania

dessyika.bio15@fkip.unsyiah.ac.id

Abstrak

Moluska memiliki tubuh yang lunak dan tidak bersegmen. Kebanyakan bercangkang yaitu cangkang internal dan eksternal terbuat dari kitin atau kapur serta ada yang tidak bercangkang. Habitat teresterial, tawar, payau, dan laut. Tujuan dari pengamatan ini yaitu untuk mengetahui berbagai anggota dari filum moluska menurut kelas, ordo, atau famili masing-masing. Untuk mengenal ciri-ciri yang dimiliki dari anggota masing-masing kelas, ordo, atau famili masing-masing. Kelas Gastropoda memiliki cangkang tunggal yang terpilin membentuk spiral. Kelas Polycophora berbentuk oval, cangkang, berbentuk lempengan berjumlah 8 buah yang tumpang tindih. Kelas Cephalloda memiliki kaki di kepala, tubuh tertutup dengan mantel yang tebal. Kelas Pelecypoda memiliki cangkang dua buah yang setangkup dengan bentuk yang bervariasi. Pratikum ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 02 November 2016 di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala.

Kata Kunci: Moluska, Gastropoda, Cephalloda, Polycophora, Pelecypoda.  

Abstract

Molluscs have soft bodies and are not segmented. Most shelled namely internal and external shells made of chitin or lime, and there were not shelled. Habitat terrestrial, freshwater, brackish, and sea. The purpose of this observation is to know various members of the phylum of molluscs by class, order, family or individual. To know the characteristics are possessed of members of each class, order, family or individual. Class Gastropoda has a single twisted shell spirals. Class Polycophora oval, shell, shaped plates are 8 pieces overlap. Cephalloda class has a foot in the head, the body covered with a thick coat. Pelecypoda class has two shells are symmetric with various forms. The research was conducted on Wednesday, November 2, 2016 date in the Laboratory of Biology Education FKIP Syiah Kuala University.

Keywords: Molluscs, Gastropods, Cephalopods, Aplacophora, Pelecypoda.

Pendahuluan

Moluska memiliki peranan penting bagi lingkungan perairan yaitu sebagai bioindikator kesehatan lingkungan dan kualitas perairan serta sumber makanan bagi hewan lain. Bagi manusia, moluska merupakan sumber makanan bergizi, sebagai obat, sebagai bahan dasar makanan bahan industri contohnya, cangkang Gastropoda dan Bivalvia dapat dipakai sebagai kancing baju (Triwiyanto, 2015, p. 63).

Ciri umum yang dimiliki moluska adalah tubuhnya bersimetris bilateral, tidak bersegmen, kecuali Monoplakopora, memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus. Pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki berotot yang secara umum digunakan untuk bergerak, dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadi satu atau sepasang lipatan yaitu mantel atau pallium (Rusyana, 2011, p. 86).

Beberapa gastropoda dan bivalvia memiliki habitat di perairan sepanjang pantai dan umumnya banyak ditemukan pada perairan dangkal dan merupakan indicator polutan. Semakin besar polusi dan bivalvia yang hidup akan jauh lebih banyak dan beragam dengan mempertimbangkan tekstur substrat dasar, kandungan bahan organik pada substrat dasar serta parameter oseanografi yang mendukung untuk tumbuh berkembangnya gastropoda dan bivalvia itu sendiri. Bivalvia mempunyai beberapa cara hidup, ada yang menggali substrat untuk perlindungan, ada yang tumbuh pada substrat dengan alat perekat, ada yang membenamkan diri pada pasir atau lumpur bahkan adapula yang yang membenamkan diri di dalam kerangka karang-karang batu (Riniatsih, 2009, p. 51).

Kata Cephalopoda adalah kelompok tertinggi tingkat evaluasinya di antara Phylum Mollusca. Tubuh simetri bilateral, dan sistem saraf yang berkembang baik terpusatkan di kepala. Mereka mempunyai pandangan mata yang sangat bagus, berenang dengan cepat, menunjukkan emosi, berubah warna dengan cepat menggunakan kromatofor, dan dapat merayap di dasar atau berenang di dasar perairan (Maryam, 2012, p.19).

Ciri khusus dari bekicot adalah kelenjar berbisa dan gigi atau radula. Dengan racun dan radula mereka, mereka memiliki cara khusus untuk menangkap dan membunuh mangsanya. Makanan moluska siput juga khusus, seperti cacing, ikan kecil, dan mouska lainnya (Oseana, 2006, p. 73).

Metode/ Cara Kerja

Waktu dan Tempat

Pratikum ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 02 November 2016 di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala.

Target/ Subjek/ Populasi/ Sampel

Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu berbagai spesies dari Moluska.

Prosedur

Pada kelas Gastropoda disediakan Turritelle terebra, Conus sp, dan Achatana pulica, lalu diamati bagian-bagian tubuhnya. Diperhatikan warna cangkang, bentuk, dan alat reproduksi dari ketiga spesies tersebut. Digambarkan dan diberi keterangan dari ketiga spesies tersebut.

Pada kelas Polycophora disediakan Chiton sp, diperhatikan bentuk cangkang. Digambarkan dan diberi keterangan.

Pada kelas Cephallopoda disediakan Logilo sp, Sepia sp, dan Octopus sp, diamati dan digambarkan serta diberi keterangan.

Pada kelas Pelecypoda disediakan  Periglypta purpurea, dan Anadara sp, diperhatikan struktur dari tubuhnya. Digambarkan dan diberi keterangan.

Data, Intrumen, dan Teknik Pengambilan Data

Preparat yang digunakan yaitu berbagai macam spesies dari Moluska yang terdapat di sekitar manusia. Apabila hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak dimasukkan ke dalam kelas Gastropoda. Apabila badan berbentuk oval, cangkang, berbentuk lempengan berjumlah 8 buha yang tumpang tindih dimasukkan ke dalam kelas Polycophora. Apabila hewan memiliki kaki di kepala maka dimasukkan ke dalam kelas Cephallopoda. Dan apabila kaki berbentuk pipih seperti kapak maka dimasukkan ke dalam kelas Pelecypoda.

Hasil dan pembahasan

Moluska berasal dari bahasa latin: molluscus yang artinya lunak. Moluska adalah hewan tripoblastik slomata yang bertubuh lunak. Moluska hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Beberapa moluska memiliki cangkang. Filum moluska merupakan filum terbesarm kedua setelah Arthropoda.

Tubuh moluska terdiri dari tiga bagian yaitu kaki, massa viseral, dan mantel. Kaki berfungsi sebagai penjuluran bagian ventral tubuhnya yang berotot. Massa viseral yaitu kumpulan sebagian besar organ tubuh seperti organ pencernaan, eskresi, reproduksi. Lalu ada mantel yang merupakan rongga mantel yang berisi cairan.

Kelas pada moluska terbagi menjadi tujuh, yaitu Aplakopora, Monoplakopora, Polyplakopora, Gastropoda, Scapopoda, Cephalopoda, dan Bivalvia. Aplakopora mempunyai ciri menyerupai cacing, tidak bercangkang, dan hanya diselubungi mantel yang terlihat. Monoplakopora memiliki satu cangkang. Polyplakopora memiliki bentuk bulat telur dan simetri bilateral. Gastropoda merupakan hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak. Scapopoda merupakan kelompok hewan yang memiliki cangkang dengan bentuk tajam yang mirip taring atai terompet. Cephalopoda memiliki kaki di kepala. Bivalvia memiliki cangkang dua buah yang setangkup dengan bentuk yang bervariasi.

Pada penelitian ini diamati Loligo sp yang merupakan hewan yang termasuk ke dalam kelas Cephalopoda karena memiliki kaki di atas kepalanya. Lalu ada Chiton sp yang merupakan hewan yang termasuk pada kelas Polyplakopora karena memiliki ciri-ciri tubuh luar bulat telur dan simetri bilateral. Ada Anadara sp yang termasuk ke dalam kelas bivalvia karena memiliki dua buah cangkang yang setangkup. Lalu yang terakhir ada Neoplina sp yang termasuk dalam kelas monoplaskopra dikarenakan memiliki satu cangkang.

Simpulan dan Saran

Simpulan

Moluska memiliki tubuh yang lunak dan tidak bersegmen. Kebanyakan bercangkang yaitu cangkang internal dan eksternal terbuat dari kitin atau kapur serta ada yang tidak bercangkang. Habitat teresterial, tawar, payau, dan laut.

Kelas pada moluska terbagi menjadi tujuh, yaitu Aplakopora, Monoplakopora, Polyplakopora, Gastropoda, Scapopoda, Cephalopoda, dan Bivalvia. Aplakopora mempunyai ciri menyerupai cacing, tidak bercangkang, dan hanya diselubungi mantel yang terlihat. Monoplakopora memiliki satu cangkang. Polyplakopora memiliki bentuk bulat telur dan simetri bilateral. Gastropoda merupakan hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak. Scapopoda merupakan kelompok hewan yang memiliki cangkang dengan bentuk tajam yang mirip taring atai terompet. Cephalopoda memiliki kaki di kepala. Bivalvia memiliki cangkang dua buah yang setangkup dengan bentuk yang bervariasi.

Loligo sp termasuk  ke dalam kelas Cephalopoda karena memiliki kaki di atas kepalanya. Lalu ada Chiton sp yang merupakan hewan yang termasuk pada kelas Polyplakopora karena memiliki ciri-ciri tubuh luar bulat telur dan simetri bilateral. Ada Anadara sp yang termasuk ke dalam kelas bivalvia karena memiliki dua buah cangkang yang setangkup. Lalu yang terakhir ada Neoplina sp yang termasuk dalam kelas monoplaskopra dikarenakan memiliki satu cangkang.

Saran

Pada pratikum ini sangat banyak pelajaran dan manfaat karena dapat mengamati berbagai hewan dari filum moluska. Menyadari laporan penelitian ini jauh dari kata sempurna, maka penulis menerima kritik dansaran apabila terdapat kekurangan.

Daftar pustaka

Maryam, Sitti, dkk. Pengaruh Terhadap Pancing Jigs Beradium dan Berlampu Terhadap Hasil Tangkapan Sotong di Perairan Pantai Sario Tumpaan Kota Manado. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap. 1(1): 18-21.

Oseana. 2006. Jenis-jenis Keong Laut Berbisa dan Suku Cnidae. Jurnal Biologi Laut. 54(3): 73-80.

Riniatsih, Ita, dan Edi Wibowo Kushartono. 2009. Substrat Dasar dan Parameter Oseanografi Sebagai Penentu Keberadaan Gastropoda dan Bivalvia di Pantai Sluke Kabupaten Rembang. Jurnal Ilmu Kelautan. 14(1): 50-59.

Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta.

Triwiyanto, Komang, dkk. 2015. Keanekaragaman Moluska di Pantai Serangan, Desa Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Bali. Jurnal Biologi. 19(02): 63-68.